Puasa ngrowot adalah puasa yang dilakukan dengan menu utama makanan berupa buah-buahan, tidak pedas, tidak mengandung minyak, tidak berasa atau rasa alami dari buah atau biji-bijian yang dimakannya. Dilakukan paling sedikit tiga hari berangsur-angsur. Dilakukan untuk menguasai jenis ilmu yang memang agak memiliki nilai yang tinggi.
Dalam pandangan para masyarakat Jawa, melakukan puasa jenis ini saat berada di bawah puasa ngebleng. Melakukan puasa ngrowot konon merupakan sebagian ajaran dari salah satu Wali untuk membersihkan diri dari makanan yang benyawa.
Dalam melakukan puasa maka pelaku membatasi menu makanannya dengan tidak makan makanan yang memiliki rasa manis, pedas, asin, yang ditimbulkan oleh benda lain selain dari buah atau biji-bijian itu sendiri.
Memakan makanan yang tidak bernyawa secara tidak langsung menjadikan pelaku seorang vegetarian. Dalam ajaran kejawen terdapat dua pendapat yang berbeda yang memang menjadi keyakinan masyarakat Jawa.
Pendapat beberapa paranormal tentang puasa ini :
(1) Menjalankan puasa ngrowot adalah melakukan puasa dengan menu makanan berupa dedaunan (daundaun yang masih muda), tidak boleh makan biji-bijian dan buah-buahan.
(2) Puasa ngrowot dilakukan dengan menu makanan yang tidak bernyawa. Dalam hal ini makan buah-buahan dan biji-bijian diperbolehkan dalam keadaan mentah atau dikukus terlebih dahulu.
No comments:
Post a Comment