Tips kerusakan LA76810A

001  Horisontal tidak stabil.        Gambar kadang geser secara horisontal kekiri atau gambar roboh roboh Resistor pada pin-29 VCO reference nilai 4K7 ohm walaupun diperiksa dengan ohm meter nampaknya masih bagus, tetapi perlu diganti. Resistor harus menggunakan jenis yang mempunyai toleransi dan koefisien suhu yang bagus Kerusakan x-tal warna (kadang disertai warna hilang). 002 Kontras gambar lemah dan tidak dapat diadjust       Pin ABL tegangan drops (normal sekitar 3v). Kerusakan pada salah satu part pada sirkit ABL. 003 Bagian horisontal tidak kerja Baca Kerusakan bagianhorisontal Tidak ada tegangan 5v pada pin-25 (Hvcc) 004 Vertikal tidak penuh Baca kerusakan bagian vertikal Tegangan suply drops pada pin-43 Kerusakan IC memori 005 Gambar geser kekiri (ada blok hitam pada sebelah kanan raster)       Tidak ada pulsa FBP dari flyback ke pin-28, karena jalur putus atau ada kerusakan part. 006 Suara kemresek       Kerusakan part atau soldering pada pin-52-

Puasa Ngebleng

Puasa ngebleng adalah puasa yang dilakukan dengan tanpa putus dari hari dimulainya puasa hingga berakhirnya puasa. Pada waktu melakukan puasa ini, seorang ritualis melakukannya tanpa makan dan minum sama sekali dalam kurun waktu minimal tiga hingga empat puluh hari.

Secara logika manusia tidak akan mampu bertahan hidup jika tidak ada makanan yang dikonsumsi selama kurun waktu tertentu. Tetapi pada kenyataannya ada sebagian orang mampu menahan lapar dan menghentikan kegiatan mengkonsumsi makanan selama melakukan ritual.

Penguasaan kekuatan gaib dalam diri ritualis memang akan terasa lebih cepat dengan melakukan puasa jenis ini. Biasanya ditujukan pada seputaran ilmu yang memiliki sifat untuk kekerasan (kekebalan), pencurian (panglimunan: kesaktian yang dapat membuat orang menghilang dari pandangan), dan lain sebagainya.

Oleh sebagian spiritual kasepuhan, aliran yang melaksanakanritual puasa jenis ini disebut sebagai aliran kajiman. Karena keberadaan peranan dari makhluk halus yang berupa jin akan memiliki peran utama. Dalam aplikasinya keberadaan makhluk halus tidak diperlukan secara mutlak, tetapi ada kalangan tertentu yang memanfaatkan makhluk halus sebagai medianya.

Menurut Pendapat Ilmu Kasepuhan

Puasa jenis ini dianggap sebagai puasa yang tidak benar karena yang dinamakan sebuah puasa hanya berlangsung sebelum matahari terbit hingga matahari tenggelam. Jika melakukan jenis puasa atau ritual ngebleng, secara pasti ilmu atau kekuatan gaib yang diambil adalah kekuatan makhluk halus bangsa jin. Dinilai juga dengan melakukan puasa ngebleng akan sedikit banyak menyatukan atau menjadikan diri pelaku menjadi separuh manusia dan separuh makhluk halus.

Secara tidak langsung manusia akan sedikit berji wa hampir menyamai makhluk halus jika melakukan puasa jenis ini minimal tiga hari. Dengan demikian menguasai ilmu bangsa jin akan membuat pelaku ritual sedikit banyak memiliki sifat jin, yaitu tidak mudah meninggal. Pada akhirnya pelaku pada usia tua akan mengalami siksaan jiwa dan raga berupa siksaan sebagai berikut:

Sulit Menemui Ajal

Secara normal manusia di zaman ini memiliki usia hingga 70-an tahun. Tetapi dengan menguasai ilmu kajiman dan dengan tingkatan yang tinggi, maka manusia akan sedikit banyak memiliki sifat usia yang mirip bangsa jin. Manusia sebagai pelaku akan mendapatkan kekuatan gaib untuk tidak mudah dilukai dengan senjata, dibunuh, atau terhindar dati kematian untuk sementara waktu.

Pegangan berupa ilmu kekuatan gaib yang berada di dalam pelaku ritual akan memberikan kemampuan lebih untuk bertahan. Dengan demikian sang pelaku akan sulit menemui ajal meskipun sudah lewat batas usia dan kemampuan fisiknya. Secara perlahan pelaku akan disiksa karena ilmunya sendiri. Pikiran masih dapat berjalan sedangkan fisik tidak mendukung. Untuk mengatakan sesuatu yang bisa dikatakan sebagai hal yang logis pun sudah tidak mampu. Maka untuk mengatakan bagaimana cara untuk melepaskan ilmu atau kekuatan gaib yang ada dalam diri sudah tidak bisa lagi. Dengan demikian kekuatan gaib tersebut akan lebih sulit jika tidak ada kesepakatan antara pemilik ilmu dan pelaku pelepas ilmu untuk melepas ilmu.

Memerlukan syarat pelepasan ilmu yang ada di dalam diri pelaku. Syarat untuk melepaskan ilmu atau kekuatan gaib yang ada dalam diri pelaku ritual biasanya hanya diketahui oleh orang yang juga memiliki kemampuan yang sama. Jika melakukan puasa ini dengan jalan belajar sendiri (otodidak) maka kemungkinan untuk melepaskan ilmu yang diperolehnya akan menemui banyak kesulitan.

Hal kecil yang dilakukan saat manusia dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ini memang bisa membawa dampak hingga usia tua. Selagi masih bisa dimanfaatkan dengan dukungan fisik maka kekuatan gaib akan dapat membantu diri pemilik. Tetapi pada akhirnya saat fisik dan pikiran sudah tidak dapat memberikan dukungan, maka kekuatan gaib yang ada dalam diri manusia tidak akan banyak membantu pemilik.

Comments

Popular posts from this blog

HIJIB KHOFI KEWIBAWAAN TINGKAT TINGGI

Kumpulan Data Pin (kaki) Flyback (FBT) TV Sharp Dan Persamaan

Arti Latudrikuhul Absoru Wahua Yudrikuhul Absoro Wahuwa Latiful Khibir